Wednesday, April 17, 2013

The White Tiger


Novel The White Tiger by Aravind Adiga 
www.ardhiansusmono.blogspot.com



Sekilas melihat Cover buku The White Tiger terasa sangat biasa tidak sesuai dengan judulnya yang kedengaran sangar dan berwibawa, cover buku yang terbit di Indonesia memang mengambil cover yang sama seperti di negara asalnya, lebih sederhana dan tidak menimbulkan kesan sangar seperti judulnya hehehe...tapi setelah membaca bukunya sepertinya memang cocok juga covernya, bisa menterjemahkan isi bukunya.

Buku yang sangat unik menurut saya, dimana penulis sangat pandai dalam bermain kata dan fakta, buku ini memang terkesan satir dan sarkas, karena memang mengambil setting negara India, dimana tradisi, agama, budaya, dan modernisasi seolah saling bercampur baur serta bertransisi menciptakan suatu suasana yang sangat berwarna, mengingatkan saya akan suasana negara tercinta saya tentunya hehehehehehe.

The White Tiger menceritakan tentang kehidupan seorang bernama Balram Halwai  alias Munna yang lahir di desa banglore, anak dari seorang penarik rickshaw, menjalani kehidupan yang keras menurut adat dan kebiasaan masyarakat setempat. Ia mendapatkan julukan White Tiger dari guru sekolahnya dahulu yang sempat ia ikuti beberapa saat, dimana menurut legenda white tiger hanya muncul satu kali dalam satu abad yang menjadikannya spesial dan istimewa dari binatang lain. Karena keluarganya tak mampu membiayainya maka Balram harus drop out dari sekolah, Balram harus mulai bekerja diusia belia, untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri, ia berkerja di kedai teh, bersama saudaranya. Dari mulai menjadi pekerja di kedai teh bahkan ia sempat mendaftar menjadi kuli bangunan tetapi tidak diterima karena memang perawakannya yang kurus sehingga tidak dipercaya mandor untuk berkerja, kabar baiknya sang nenek mencoba berinvestasi dengan mengkursuskan Balram belajar menyetir mobil, dengan asumsi jika suatu saat ia bisa sukses dengan menjadi seorang supir maka ia harus mengirim setiap rupe penghasilanya untuk sang nenek, dari sinilah petualangan liar Balram dimulai. Balram mulai berkerja menjadi sopir pribadi di rumah seorang kaya raya yang bernama Mr Ashok. Sebenarnya Balram adalah sopir yang sangat di sayang oleh tuannya sehingga kemanapun tuannya pergi maka Balramlah yang akan mengantarnya, dan ia mulai belajar banyak hal tentang bisnis dari Mr Ashok. hanya dengan mendengar pembicaraan tuannya dan rekan-rekan kerjanya saja Balram mampu menagkap peluang-peluang yang ada, maka terjadilah metamorfosa seorang Balram yang tadinya seorang yang jujur dan pekerja keras dari desa menjadi seorang pembunuh keji yang sangat diperhitungkan. Ketika ia melihat tingkah elit-elit yang ada di India dia mulai jijik dengan kelakuan mereka, dimana suap-suap adalah menjadi hal yang lumrah dan wajar, mengorbankan banyak orang demi hasrat sedikit orang merupakan kebiasaan yang biasa. Mr Ashok yang menjadi majikan yang ia puja pun pada akhirnya harus berakhir mengenaskan dengan mati digorok oleh Balram. Berikut adalah fakta yang aneh menurut Balram : Bunuhlah seorang pria dan kau akan merasa bertanggungjawab atas hidupnya–bahkan posesif. Kau jauh lebih mengenalnya daripada ayah-ibunya; mereka mengenal janinnya, tapi kau mengenal mayatnya. Kaulah yang membuat kisah hidupnya komplet; hanya kau yang tahu kenapa tubuhnya harus dikirim ke api sebelum waktunya, dan kenapa jari-jari kakinya berkerut dan berjuang untuk memperoleh lebih banyak waktu di bumi.   Dengan mengambil sekoper penuh uang yang baru saja diambil dari tuannya yg telah mati tergorok. Maka Balram memulai bisnis dan kesuksesannya dari sisi gelap dengan menerapkan apa yang telah ia pelajari dari majikannya sendiri.

Sungguh membaca buku ini membuat perasaan diaduk aduk rasanya antara tertawa miris ataupun tertawa dengan melihat keadaan sekitar kita yang mempunyai nuansa yang hampir mirip dengan cerita di buku ini (ampun penguasa)...sungguh praktek-praktek yang sering kita lihat dengar di berita setiap hari bikinan elit-elit kita, ternyata sungguh nyata terpampang dikehidupan Balram yang berasal dari daerah yang gelap di India. Dimana uang bisa merubah segala-galanya dari seorang jujur menjadi seorang yang tak pernah mengenal orang yang ada di sekelilingnya...akhir kata, novel ini adalah novel yang bagus bagi anda pecinta dan penikmat cerita satir dengan memperlihatkan kehidupan di India yang sangat beragam sang penulis Aravind Adiga memang sungguh lihai menggambarkannya dalam bentuk tulisan, maka pantaslah ia mendapatkan penghargaan The Man Booker Prize 2008. (by. ianproduction)

No comments:

Post a Comment