Novel The White Tiger by Aravind Adiga
www.ardhiansusmono.blogspot.com
Sekilas melihat Cover buku The White Tiger terasa sangat biasa
tidak sesuai dengan judulnya yang kedengaran sangar dan berwibawa, cover buku
yang terbit di Indonesia memang mengambil cover yang sama seperti di negara
asalnya, lebih sederhana dan tidak menimbulkan kesan sangar seperti judulnya
hehehe...tapi setelah membaca bukunya sepertinya memang cocok juga covernya,
bisa menterjemahkan isi bukunya.
Buku yang sangat unik menurut saya, dimana penulis sangat pandai
dalam bermain kata dan fakta, buku ini memang terkesan satir dan sarkas, karena
memang mengambil setting negara India, dimana tradisi, agama, budaya, dan
modernisasi seolah saling bercampur baur serta bertransisi menciptakan suatu
suasana yang sangat berwarna, mengingatkan saya akan suasana negara tercinta
saya tentunya hehehehehehe.
The White Tiger menceritakan tentang kehidupan seorang bernama
Balram Halwai alias Munna yang lahir di desa banglore, anak dari seorang
penarik rickshaw, menjalani kehidupan yang keras menurut adat dan kebiasaan
masyarakat setempat. Ia mendapatkan julukan White Tiger dari guru sekolahnya
dahulu yang sempat ia ikuti beberapa saat, dimana menurut legenda white tiger
hanya muncul satu kali dalam satu abad yang menjadikannya spesial dan istimewa
dari binatang lain. Karena keluarganya tak mampu membiayainya maka Balram harus
drop out dari sekolah, Balram harus mulai bekerja diusia belia, untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya sendiri, ia berkerja di kedai teh, bersama saudaranya. Dari
mulai menjadi pekerja di kedai teh bahkan ia sempat mendaftar menjadi kuli
bangunan tetapi tidak diterima karena memang perawakannya yang kurus sehingga
tidak dipercaya mandor untuk berkerja, kabar baiknya sang nenek mencoba
berinvestasi dengan mengkursuskan Balram belajar menyetir mobil, dengan asumsi
jika suatu saat ia bisa sukses dengan menjadi seorang supir maka ia harus
mengirim setiap rupe penghasilanya untuk sang nenek, dari sinilah petualangan
liar Balram dimulai. Balram mulai berkerja menjadi sopir pribadi di rumah
seorang kaya raya yang bernama Mr Ashok. Sebenarnya Balram adalah sopir yang
sangat di sayang oleh tuannya sehingga kemanapun tuannya pergi maka Balramlah
yang akan mengantarnya, dan ia mulai belajar banyak hal tentang bisnis dari Mr
Ashok. hanya dengan mendengar pembicaraan tuannya dan rekan-rekan kerjanya saja
Balram mampu menagkap peluang-peluang yang ada, maka terjadilah metamorfosa
seorang Balram yang tadinya seorang yang jujur dan pekerja keras dari desa
menjadi seorang pembunuh keji yang sangat diperhitungkan. Ketika ia melihat
tingkah elit-elit yang ada di India dia mulai jijik dengan kelakuan mereka,
dimana suap-suap adalah menjadi hal yang lumrah dan wajar, mengorbankan banyak
orang demi hasrat sedikit orang merupakan kebiasaan yang biasa. Mr Ashok yang
menjadi majikan yang ia puja pun pada akhirnya harus berakhir mengenaskan
dengan mati digorok oleh Balram. Berikut adalah fakta yang aneh menurut Balram
: Bunuhlah seorang pria dan kau akan merasa bertanggungjawab
atas hidupnya–bahkan posesif. Kau jauh lebih mengenalnya daripada ayah-ibunya;
mereka mengenal janinnya, tapi kau mengenal mayatnya. Kaulah yang membuat kisah
hidupnya komplet; hanya kau yang tahu kenapa tubuhnya harus dikirim ke api
sebelum waktunya, dan kenapa jari-jari kakinya berkerut dan berjuang untuk
memperoleh lebih banyak waktu di bumi.
Dengan mengambil sekoper penuh uang yang baru saja diambil dari tuannya yg
telah mati tergorok. Maka Balram memulai bisnis dan kesuksesannya dari sisi
gelap dengan menerapkan apa yang telah ia pelajari dari majikannya sendiri.
Sungguh membaca buku ini membuat perasaan diaduk aduk rasanya
antara tertawa miris ataupun tertawa dengan melihat keadaan sekitar kita yang
mempunyai nuansa yang hampir mirip dengan cerita di buku ini (ampun
penguasa)...sungguh praktek-praktek yang sering kita lihat dengar di berita
setiap hari bikinan elit-elit kita, ternyata sungguh nyata terpampang
dikehidupan Balram yang berasal dari daerah yang gelap di India. Dimana uang
bisa merubah segala-galanya dari seorang jujur menjadi seorang yang tak pernah
mengenal orang yang ada di sekelilingnya...akhir kata, novel ini adalah novel
yang bagus bagi anda pecinta dan penikmat cerita satir dengan memperlihatkan
kehidupan di India yang sangat beragam sang penulis Aravind Adiga memang
sungguh lihai menggambarkannya dalam bentuk tulisan, maka pantaslah ia
mendapatkan penghargaan The Man Booker Prize 2008. (by. ianproduction)
No comments:
Post a Comment